Polisi Ganti Spion Mobil yang Dipatahkan Anggota Brimob di Bogor

Polisi Ganti Spion Mobil yang Dipatahkan Anggota Brimob di Bogor


Jakarta - Polri telah melakukan tindakan tegas terhadap Briptu Jhony, anggota Brimob Kedung Halang yang marah-marah kepada pengendara mobil Honda City B 8543 CK di Kedung Halang, Bogor. Polri juga menyatakan akan mengganti spion mobil yang dipatahkan personel dari kesatuan berlambang teratai tersebut.

"Pimpinannya juga saya minta mengganti spion mobil korban," tegas Kadiv Humas Polri, Irjen Suhardi Aliyus, kepada detikcom, Minggu (30/12/2012).

Menurut dia, saat ini yang bersangkutan telah menjanai hukuman kurungan sel. Hukuman tersebut, kata Suhardi, mulai diberikan semalam usai personel tersebut diperiksan Provost kesatuan yang menaungi Briptu Jhony.

"Minimal kurungan 14 sampai 21 hari," ujar Suhardi.

Jenderal bintang dua dan juga eks Wakil Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, dirinya langsung berkoordinasi dengan Polresta Bogor sejak adanya laporan personel Brimob yang melakukan perusakan tersebut.

"Begitu dapat info dari masyarakat jam 17.00 WIB (Sabtu, 29/12), saya langsung lacak pelakunya lewat Polresta Bogor dan nomor kendaraannya," beber Suhardi.

Perilaku Briptu Jhony, ujar Suhardi, terbilang merusak citra kepolisian. Terlebih polisi sendiri tengah berbenah diri dalam menghadapi terpaan citra miring di masyarakat.

"Oknum-oknum seperti ini yang buat citra Polri tidak baik. Akan diberi sangsi tegas," jelasnya.

Aksi sang personel itu, berawal dari serempetan antara kendaraan Briptu Jhony dan korbannya. Saat itu Jhony menggunakan Honda Jazz F 73 NG. Namun, kata Suhardi, korban enggan menepi setelah dua kali Joni meminta korban meminggirkan kendaraannya.

Akhirnya, di sebuah simpang lampu merah di Kedung Halang, Joni mendapati mobil korban tengah menunggu lampu berkerlip hijau.

Dia menghampiri pengemudi Honda City B 8543 CK yang berhenti di sebelah mobilnya dan marah-marah.

Setelah puas ngomel-ngomel, dia kemudian kembali ke mobil Honda Jazz F 73 NG warna biru yang ia tumpangi. Namun, sebelum masuk ke mobilnya, anggota Kesatuan Brimob Kedung Halang itu bertindak yang mengejutkan sejumlah pengendara lainnya: mematahkan spion Honda City. Aksi ini direkam dengan ponsel oleh pengemudi kendaraan yang lain.

"Itu hanya alibi yang bersangkutan saja, apapun alasannya akan tetap diproses," kata Suhardi.


http://news.detik..com/read/2012/12/...991101mainnews

komen :

cumak diganti spion doang

kesian sekali si spion, ga tau apa apa jadi sasaran

Si spion sedang berada di tempat yg salah, di waktu yg salah... RIP spion...

Not bad jg polisi mau bertanggung jawab.. Apa krn masalahnya uda d blow up k media yah? Makanya dia ga ada pilihan selain bertanggung jwb dan take action...

wah keren kalau ada tindakan dari atasan, apalagi sampe digantiin spionnya.
makasih pak polisi, terus perbaiki diri biar warga merasa tambah aman ya.

Patut diapresiasi tindakan walau sekecil apapun, tidak melihat siapa pihak yg bersalah

Cuma spion aja pak yang diganti

ganti spion trus dibuang ke daerah konflik....itu baru cakep....baru briptu kelakuan kayak

WAT DE PAK.

Yowesss ndan,udah beres khan setelah ganti spion....makannya jangan umbar nafsu dimana2 ndan,hati2 banyak mata2 kamera citizen jurnalist dimana2 loh

lahh cuma spion harganya enteng bangettt.............

penegak hukum emang gak boleh kesentuh hukum....

Semoga mengganti dengan tulus dan berasal dari duit pribadi

kalo cuma spion si kecil, ga seberapa buat diganti
tp kalo kejadian ini ga di blow up, ap mungkin sampai diganti juga?
apa opnum juga dapat sanksi?

Itu baru 1 kasus arogansi. Blm yg laen2 yg gak di blowup ke media.

ada briptu norman, briptu joni, tapi yang paling top briptu eka frestya

keluar sel kirim aja ke poso biar ketemu lawan yg seimbang

Tolong Pak jangan diganti dengan spion yg di pasar loak soalnya spion di ps loak suka banyak akal akalannya.

jangan jangan yg bawa city soaudara orang gedean atau punya bintang

Ternyata diKepolisian ada "ABABIL"

emosinya dijaga ye bang.
hati2.. jaman sekarang hampir semua hp bisa rekam soalnya...

sudah seharusnya dan patut diapresiasi. Mudah2an dalam kasus2 yg gak ter-blow up di media massa polri jg bertindak serupa.