Minggu, 23 Desember 2012

KONI panggil pemain timnas U-23 untuk SEA Games, loh koq?


EMBERnya gan

33 Nama Sudah Dikantongi KONI untuk Timnas U-23
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengklaim pihaknya sudah mengantongi 33 nama dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang akan menjalani pelatnas timnas U-23 menghadapi SEA Games 2013 di Myanmar.

Menurut Tono, ke-33 nama ini berdasarkan yang diusulkan PSSI pimpinan Djohar Arifin dan PSSI hasil KLB yang diketuai La Nyalla Mattalitti. Mereka nantinya akan dilatih Rahmad Darmawan.

“Kami telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala timnas U-23 untuk SEA Games di Myanmar. Langkah ini dilakukan karena KONI Pusat sebagai pengendali Satlak Prima [Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas],” ujar Tono.

“KONI Pusat memberikan kesempatan kepada seluruh pemain yang berkualitas tanpa melihat apakah mereka bermain di kompetisi mana pun. Kami sudah mendapatkan 33 pemain yang diusulkan dari kedua belah pihak. Dari jumlah itu, pemain yang diusulkan PSSI La Nyalla lebih mendominasi.”

“Kami akan memberikan kesempatan kepada tim sepakbola untuk melakukan pelatnas jangka panjang sejak Januari 2013. Kalau dimulai Januari 2013, kan waktunya lebih panjang untuk bisa membentuk timnas yang lebih kualitas.”

===========
KONI itu apaan seh koq menangani event olahraga internasional ? katanya mnrt UU Nomor 3 Tahun 2005 tugas KONI membantu pemerintah membuat kebijakan nasional di bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasipada tingkat nasional. Sementara untuk event internasional sudah ditangani KOI. Dalam undang-undang jelas disebut tugas KOI adalah menyiapkan keikutsertaan Indonesia di ajang multievent seperti Olimpiade, Asian Games,SEA Games.

pernah juga diwacanakan KONI dibubarkan ya gan?INI sumurnya gan


Spoilerfor :


KOI Minta Menpora Bubarkan KONI

JAKARTA, suaramerdeka.com - Hubungan antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) semakin tak akur. Hal itu terjadi setelah KOI memisahkan diri dari KONI pasca-terpilihnya Tono Suratman selaku Ketua Umum KONI Pusat awal tahun ini.
Dua lembaga itu juga memiliki anggota yang sama, yakni PB-PB (Pengurus Besar) dan PP-PP (Pengurus Pusat) seluruh cabang olahraga di Tanah Air. Akibat tak akur, KOI bahkan meminta Menpora Andi Mallarangeng agar membubarkan KONI. Sebab, pekerjaan dan tugas yang dijalankan dua lembaga tersebut rancu.
"Saya bilang bubarkan KONI karena hanya untuk efisiensi anggaran dan SDM (Sumber Daya Manusia-red) saja. Lha wong yang kerja kalau untuk multi event, itu PB-PB dan KOI. Kemenpora menyiapkan dana. Lalu, tugas KONI apa? Kalau dana olimpiade sampai terlambat turun, ya karena terlalu banyak campur tangan yang ingin mengurusi. Finalnya, yang dirugikan tetap atlet," kata Ketua Komisi Atlet KOI, Purnomo M Yudhi di Jakarta, Sabtu (21/7).
Menurutnya, tugas yang dijalankan KONI hanya untuk pembinaan prestasi atlet tidak tepat. Alasannya, pembinaan itu sudah ditangani langsung oleh masing-masing PB dan PP cabang bersangkutan. Begitu pula keberadaan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas).
Menurut Purnomo, lembaga ini tak ada bedanya dengan masing-masing PB karena berdalih meningkatkan prestasi atlet. "Prima itu yang menyedot anggaran miliaran rupiah dengan dalih prestasi olahraga. Padahal pelaksana pembinaan prestasi ada di tangan PB PB," tegasnya.
Pihaknya tak yakin olahraga Indonesia bisa maju karena terlalu banyak lembaga olahraga yang menanganinya. Jika ingin berhasil, lanjut dia, sistem penanganan atlet harus dikembalikan seperti dulu, di mana pemerintah tak terlalu banyak intervensi.

"Zaman dulu tugas pemerintah hanya menyiapkan dana yang cukup untuk pembinaan olah raga Indonesia. Tidak ada itu yang namanya Prima, yang ada hanya KONI/KOI dan PB sebagai induk cabang olahraga. Lembaga itu yang bertanggungjawab terhadap prestasi olahraga Indonesia. KONI pun saat itu hanya berfungsi sebagai koordinator. Sedangkan sekarang, Kemenpora menjadikan olah raga sebagai lahan mencari duit untuk kepentingan partainya," paparnya.

Kondisi itulah yang membuat olahraga di Tanah Air semakin tak karuan karena terjadi pemborosan anggaran. "Lebih baik dana yang ada diperuntukkan kesejahteraan atlet. Kami juga menyarankan kepada Menpora supaya pemerintah jangan ikut campur soal teknis olahraga, serahkan kepada KOI dan PB PB. Bubarkan Prima dan KONI, jangan jadikan olahraga sebagai ajang politik. Biarkan olahraga berkembang dan berjalan sesuai dengan semangat olahraga, sportif dan jujur," tandasnya.




ck.....ck........ nambah pusing ada KONI, KOI, Prima ?? ini maunya mengangkat prestasi olahraga apa pade bancakan dana??Berduka (S)

KONI mustahil dibubarkan


Spoilerfor :

Tugas yang dijalankan KONI yang hanya untuk pembinaan prestasi atlet dinilai tidak tepat. Ketua Komisi Atlet KOI, Purnomo M Yudhi beralasan, pembinaan itu sudah ditangani langsung oleh masing-masing PB dan PP cabang bersangkutan.

Begitu pula keberadaan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas).

Menurut Purnomo, lembaga ini tak ada bedanya dengan masing-masing PB karena berdalih meningkatkan prestasi atlet. “Prima itu yang menyedot anggaran miliaran rupiah dengan dalih prestasi olahraga. Padahal pelaksana pembinaan prestasi ada di tangan PB-PB,” tegasnya.




kembali ke topik gan.... trus ini pemanggilan timnas U-23 ke SEA Games koq bukan oleh PSSI gan? Ini yg manggil KONI bukan KOI loh! trus apa ya fungsi induk organisasi kek PSSI atau PBSI (utk badminton) dalam soal pengiriman atlet ke event internasional?

KONI ini maunya apa seh?
ape benr ada nyang bilang KONI duri dalam olahraga?LINKnya gan


Spoilerfor :


KONI, Duri Dalam Olahraga Indonesia

OPINI | 11 September 2012 | 23:21
Semenjak terbentuknya kembali Komite Olimpiade Indonesia KOI dalam Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli 2007, KONI bagaikan duri dalam perkembangan olahraga Indonesia. Ditinjau dari segi sejarah, KOI lahir terlebih dahulu di tahun 1945, ditandai dengan kelahiran Komite Olympiade Republik Indonesia (KORI) dengan Ketua Sri Sultah Hamengkubuwono IX, yang kemudian berubah nama menjadi Komite Olimpiade Indonesia. Sedangkan KONI, terbentuk berdasarkan Musyawarah Induk Organisasi Olahraga pada 31 Desember 1966, yang kemudian dikukuhkan oleh Presiden Suharto dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.

Keputusan pemerintah yang menerbitkan UU no. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, dan diperjelas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18 Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005 semakin mengkerdilkan fungsi dan tugas KONI sebagai National Olympic Committe di Indonesia. Apalagi KONI sendiri juga sudah menyerahkan fungsi dan tugas sebagai NOC kepada KOI kembali saat Musornaslub tahun 2007. Dengan demikian, praktis, KONI tidak lagi punya kewenangan sebagai penyelenggara event multiolahraga antar negara. Namun, oleh pemerintah, KONI masih diberi wewenang untuk melaksanakan event multiolahraga dalam negeri saja.

Keberadaan KONI dan KOI seakan dua sisi mata uang. Namun, seyogyanya, semenjak fungsi NOC diserahkan kembali ke KOI, KONI terpasung hanya pada tugas mengkoordinasikan induk olahraga saja. Sedangkan tugas pengembangan, pengelolaan, dan pembinaan olahraga sudah bisa dilaksanakan sendiri oleh induk olahraga masing-masing.

Semenjak terpilihnya Tono Suratman sebagai ketua KONI periode 2011-2015, KONI seringkali melampaui kewenangannya dalam menjalankan tugas koordinasi semata. KONI kerap ikut campur dalam masalah internal organisasi induk olahraga. Apalagi KONI mempunyai senjata berupa Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), sebuah badan arbitrase yang ternyata tidak mempunyai afiliasi dengan badan arbitrase olahraga internasional (CAS).

Lihatlah apa yang dilakukan KONI pada Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Pada tanggal 11-12 Desember 2011, induk olahraga tenis meja itu melaksanakan Munaslub di Hotel Merlyn, Jakarta. Agenda Munaslub adalah pemilihan ketua umum baru untuk menggantikan ketua umum lama Dato’ Sri Tahir yang sudah menjabat dua periode. Sebelum agenda pemilihan, terlebih dahulu diadakan pembahasan AD/ART, yang salah satunya adalah mengubah pasal yang menyatakan bahwa seseorang yang sudah menjabat dua periode dilarang mencalonkan kembali. Pasal ini kemudian direvisi dan memperbolehkan seseorang menjabat tiga periode dan sudah disetujui lebih dari 2/3 anggota. Karena itu, berdasarkan hasil musyawarah tersebut, incumbent bersedia dicalonkan kembali. Tiba-tiba, ada calon baru yang diajukan oleh 8 pengprov untuk bertarung melawan incumbent. Lewat voting langsung, incumbent berhasil menang telak. Tak lama berselang, 8 pengprov mengajukan gugatan ke BAORI dengan mengatasnamakan Komite Penyelamat Tenis Meja Indonesia KPTMI). Gugatan tersebut akhirnya dimenangkan oleh BAORI dan mengeluarkan keputusan diantaranya adalah seluruh hasil Munaslub yang digelar bulan Desember 2011 tidak sah. Selain itu, BAORI memerintahkan PP PTMSI untuk menggelar Munas ulang dalam jangka 90 hari kedepan. Keputusan BAORI ini dikuatkan dengan keputusan KONI yang mengharuskan PP PTMSI wajib menggelar Munas kembali dan revisi AD/ART yang sudah disetujui ditolak.

Lihat pula apa yang sudah dilakukan KONI pada PSSI. Berulangkali KONI-BAORI melakukan intervensi terang-terangan ke induk sepakbola Indonesia ini. Dan berulangkali pula muncul statemen KONI yang ingin mengambil alih wewenang PSSI sebagai satu-satunya pengambil kebijakan sepakbola tanah air.

Mungkin ada benarnya usulan dari Ketua Komisi Atlet, KOI, Purnomo M Yudhi bahwa semenjak kelahiran kembali KOI, KONI seharusnya dibubarkan. KOI dan KONI sama-sama beranggotakan Pengurus Besar/Pusat induk olahraga. Koordinasi untuk event multiolahraga internasional pun sudah ditangani oleh KOI. Pembinaan olahraga dan atlet bisa dilakukan oleh masing-masing induk olahraga. Sedangkan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional, juga sudah dibebankan pada PB PON dan tuan rumah PON. Lantas, tugas KONI apa?

Memang tak mudah membubarkan KONI karena keberadaan KONI sudah termaktub dalam UU no 3 tahun 2005 tentang SKN. Jika KONI harus dibubarkan, maka terlebih dahulu pemerintah harus merevisi undang-undang tersebut. Keberadaan KONI hanya akan menambah panjang birokrasi pendanaan olahraga. Dua sisi mata uang ini seharusnya lekas diakhiri, agar prestasi olahraga Indonesia bisa bangkit kembali.





kalau sebelumnya kpsi bikin dualisme timnas tandingan utk AFF, koq sekarang gantian KONI bikin timnas U-23 tandingan? PSSI nampaknya jalan terus dengan rencana timnas U-23nyaSUMURnya gan
Abaikan KONI, PSSI Fokus Kirim Timnas U-23 ke La Masia


Spoilerfor :

Bola.net - PSSI tak terpengaruh dengan tindakan KONI yang membentuk Timnas U-23 dalam persiapan menghadapi SEA Games 2013. Menurut Ketua Komite Timnas, Bob Hippy, PSSI tetap dalam rencana semula dalam mempersiapkan tim.

"Tidak akan ada perubahan apapun dari kami. Semua tetap pada rencana," ujar Bob, pada Bola.net, Jumat (21/12). "Semua rencana persiapan tetap sesuai rencana, termasuk persiapan mengirim tim ke La Masia," sambungnya.

Meski memastikan bahwa PSSI tetap akan mengirim Skuad Garuda Muda -julukan Timnas U-23- ke La Masia, Bob menyebut bahwa rencana itu masih menanti kabar lebih lanjut dari manajemen Barcelona.

"Secara prinsip, sudah tidak ada masalah lagi. Kita hanya perlu tahu bagaimana nanti teknis Timnas U-23 di sana," ungkap Bob.

Sebelumnya, PSSI berencana mengirimkan Timnas U-23 mengikuti pemusatan latihan di akademi sepak bola Barcelona, La Masia. Tujuannya adalah mempersiapkan tim terbaik yang diharapkan dapat meraih medali emas di Sea Games 2013 Myanmar.

Untuk mewujudkan hal ini, PSSI tak bekerja sendiri. Mereka menggandeng Nine Sport, sebagai promotor acara tersebut. Terkait program ini, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin berharap, dengan adanya program-program ini bisa mendapatkan tim yang utuh untuk diberangkatkan ke Myanmar nanti.

"Program ini sejalan dengan program Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang bertujuan membantu cabang olahraga di Indonesia meraih medali emas di setiap multi event cabang olahraga. Mengenai pendanaan total anggaran mencapai 30 Miliar, dana tersebut berasal dari sponsor. Mudah-mudahan program ini berjalan lancar dan kami butuh dukungan dari masyarakat Indonesia," ujarnya. (den/mac)



nah loh? yg bikin dualisme (tandingan) sapa ya? pasti jawabnyaPSSI yang salah gan!

panjangnya rantai birokrasi bung, bagi rejeki bung.. namanya juga olahraga tangan (baca : bagi bagi duit)Ngacir


Agenda Uji Coba Timnas U-23 di Eropa
ember

februari 2013:
Timnas U-23 vs Barcelona Juvenil B
Timnas U-23 vs Hungaria U-21

agustus 2013:
Timnas U-23 vs Spanyol U-23
Timnas U-23 vs Arsenal reserve

september 2013:
Timnas U-23 vs Chelsea reserve
Timnas U-23 vs Barcelona B
Timnas U-23 vs Hungaria U-21
Timnas U-23 vs Barcelona Juvenil A

oktober 2013:
Timnas U-23 vs Real Madrid Castilla
Timnas U-23 vs Tottenham Hotspur reserve
Timnas U-23 vs Espanyol B
Timnas U-23 vs Inggris U-23

nopember 2013:
Timnas U-23 vs Jepang U-23

KONI itu kepanjangan tangan pemerintah bukan sih? Kok ikut2 milih pelatih. Bukannya yanng berwenang itu PSSI? Jadi bingung deh gue mniatnya mau ngapain coba. Apa mau beneran sengaja dikenain sanksi sama FIFA?

Males urusan ama KONI


kapan klopnya neh?


Spoilerfor :

DJOKO Pekik menyebut tumpang tindih antara KOI, KONI Pusat, dan Satlak Prima terkait dana Olimpiade 2012. Belum sinerginya ke-3 badan itu jadi penyebab.

Sebelumnya, KOI ajukan dana Olimpiade Rp 86 miliar kepada pemerintah. Padahal, dana yang disediakan pemerintah hanya Rp 26,6 miliar.

Setelah dikaji ulang Kemennegpora, ternyata ada overlap dana yang diajukan KOI dan KONI, termasuk Satlak Prima. Overlap ini terjadi lantaran tak ada sinergi dan sinkronisasi tugas kerja antara KOI dan KONI, termasuk Satlak Prima.

Djoko, Pelaksana Harian Sesmennegpora, menyebut Rp 26 miliar dialokasikan untuk pemberangkatan atlet menuju Olimpiade. Lalu Rp 6,6 miliar buat Paralimpik.

"Ada anggaran yang masuk di Prima, juga ada di KOI. Indikasinya, antara KONI, KOI, dan Satlak Prima belum paham betul tentang pembagian tugas kerja mereka," kata Djoko saat dikonfirmasi sportiplus.com, Senin (5/3).

Menurut Djoko, saat ini KOI masih memperhatikan persiapan atlet yang jadi tugas Prima. Tugas lain Prima adalah mempersiapkan tim yang kemudian diserahkan ke KOI dengan status kontingen.

Tugas KOI dimulai setelah atlet resmi jadi kontingen untuk diberangkatkan ke Olimpiade. Tugas lain KOI termasuk akreditasi, pemberangkatan, dan akomodasi atlet selama mengikuti pertandingan.

Untuk menjembatani dan mensinergikan pembagian kerja KONI, KOI, dan Satlak Prima, Kemennegpora memanggil ketua umum ke-3 badan olahraga itu, Rabu (7/3). Pemanggilan ini juga bertujuan membahas soal dana terkait Olimpiade London dan ABG 2012.

Djoko yakin KONI dan KOI bisa bekerja sama mengidentifikasi segala kekurangan itu, terutama terkait dana, lewat jalannya masing-masing.

"Konteksnya umum. Intinya agar overlap itu tak terjadi. Pembagian tugas itu yang akan saya tekankan pada pertemuan nanti," tegas Djoko.

Menanggapi overlapping anggaran Olimpiade ini, Ketua Umum KOI Rita Subowo mengaku tidak tahu menahu soal itu. Menurut Rita, yang menyusun anggaran adalah Komisi Sport Developement KOI yang diketuai Asrizal Tanjung.

"Jika ada overlapping dana KOI dan Satlak Prima, bisa ditanya ke Asrizal. Ia juga menjabat Komandan Satlak Prima Muda dan Utama," pungkas Rita.

Lucunya, Djoko sesungguhnya juga jadi bagian dari Dewan Pelaksana Prima yang bertugas membuat ajuan rincian kebutuhan dana yang diberikan Satlak Prima.

Nah, apa yang dikhawatirkan banyak pihak selama ini mulai terlihat, yakni conflict of interest di antara pos-pos tugas lembaga keolahragaan nasional yang sebagian diduduki figur yang sama. Terjadi rangkap jabatan yang ironisnya, sampai menyeberang ke lembaga lain yang sebetulnya saling terkait. Ribet!





emang ribet gan, jabatan olahraga utk dukung kepentingan politik nih..........

KONI dibubarin aja napa seh?


Quote:Original Posted By *Forbidden*17** SENSOR ** â–º
Males urusan ama KONI


emang situ sapa kok males urusan ama koni?


Quote:Original Posted By mrjack â–º
panjangnya rantai birokrasi bung, bagi rejeki bung.. namanya juga olahraga tangan (baca : bagi bagi duit) Ngacir


Quote:Original Posted By Max|mus â–º
KONI itu kepanjangan tangan pemerintah bukan sih? Kok ikut2 milih pelatih. Bukannya yanng berwenang itu PSSI? Jadi bingung deh gue mniatnya mau ngapain coba. Apa mau beneran sengaja dikenain sanksi sama FIFA?


Quote:Original Posted By *Forbidden*17** SENSOR ** â–º
Males urusan ama KONI


yoiiii... agan-agan, biar nunggu dolo nyang sering nongkrong di lapak trit legend ah...
KONI panggil pemain timnas U-23 untuk SEA Games, loh koq? 4




Keputusan KONI membuat klonengan timnas, memuluskan sanksi FIFA di februari nanti.
Tono Suratman ketua KONI kan salah seorang petinggi PT. BUMI miliknya baginda Bakrie.
Pan udah pada tau kalo yang merusak sepakbola Indonesia itu yaa si ARB ituMad

koni meneh koni meneh . .. . .
urusan duit ama mereka juga susah lohMalu (S)

wah ternyata PSSI hasil KLB mataliti diakui oleh KONI
ckckck
emang PSSI yang ada di bawah KONI ada berapaBingung (S)
ane nunggu dipojokan adja dehCool



kemaren sengketa 2kubu skarang malah ada yang nambain timnas segitigaNo Hopekapan mau majunya sepak bola dlm negeri klo pssinya yg resmi d ganggu mluluCape d...

sepertinya repost ganEmbarrassment


Quote:Original Posted By clcyep â–º
sepertinyarepost gan Embarrassment


oye.... sori gan, intinya sama ya meski beda judul
trims deh

closed case!
Traveller

1 komentar:

  1. If you would like an alternative to randomly dating girls and trying to figure out the right thing to do...

    If you'd prefer to have women hit on YOU, instead of spending your nights prowling around in crowded pubs and night clubs...

    Then I urge you to view this eye-opening video to learn a strange little secret that has the power to get you your own harem of hot women just 24 hours from now:

    FACEBOOK SEDUCTION SYSTEM!!!

    BalasHapus