Sabtu, 29 Desember 2012

( Bandung Banjir Parah ) 10.250 KK Terendam Banjir di Bandung


( Bandung Banjir Parah ) 10.250 KK Terendam Banjir di Bandung 1

( Bandung Banjir Parah ) 10.250 KK Terendam Banjir di Bandung 2

( Bandung Banjir Parah ) 10.250 KK Terendam Banjir di Bandung 3

Liputan6.com, Bandung : Meluapnya Sungai Citarum Hulu dan anak-anak sungainya telah menyebabkan banjir di 6 kecamatan di Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Banjir terjadi sejak Jumat (21/12/2012) hingga hari ini. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBD), kecamatan yang terendam banjir adalah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi dan Banjaran.

Akibatnya, sekitar 10.250 KK (40.000 jiwa) terendam. Sebanyak 369 KK (1.448 jiwa) mengungsi. Tidak ada korban hingga saat ini.

Dampak lain banjir adalah kemacetan total di wilayah Kec Cileunyi, Rancaekek, Dayeuhkolot dan Banjaran. Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan BPBD Kab Bandung dan BPBD Jawa Barat adalah memberikan tempat evakuasi dan dukungan logistik pangan. Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan peralatan evakuasi.

Dalam siaran persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB DR. Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, banjir di Citarum Hulu adalah banjir rutin. "Kerusakan DAS Citarum, sedimentasi sungai, sampah di sungai, berkembangnya permukiman di bantaran sungai, konversi lahan dan sebagainya adalah penyebab banjir Citarum," kata Sutopo.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Kecamatan Cimenyan dan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Longsor menyebabkan 9 rumah rusak berat.

Hingga saat ini Bupati Bandung merasa belum perlu mengeluarkan surat pernyataan darurat. BPBD Bandung dan dinas terkait masih mampu mengatasi bencana dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya.

Selain itu, "Sebagian masyarakat juga sudah terbiasa dengan banjir karena hampir setiap tahun mengalami banjir. Sebagian masyarakat telah beradaptasi dengan bencana yaitu dengan membangun rumah tingkat dan melakukan evakuasi mandiri," ujar Sutopo. (Yus)

SUMBER

Gagal Atasi Banjir, Pemkot Depok Minta Maaf

TEMPO.CO, Depok - Banjir dan tanah longsor yang terjadi mulai akhir pekan lalu membuat Pemerintah Kota Depok kewalahan. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, Enco Kuryasa mengaku kesulitan mendata banjir sejak Sabtu lalu. Karena itu, dia menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat yang menjadi korban banjir dan longsor.

"Kami memohon maaf kepada warga yang terkena musibah banjir tapi tidak tertangani semua, mengingat tenaga satuan tugas terbatas sementara kejadian serempak di wilayah kota," kata Enco, Selasa, 25 Desember 2012.

Banyaknya titik banjir dan longsor menyebabkan satuan tugas banjir Kota Depok kewalahan. Enco mengaku pihaknya hanya dapat menurunkan tujuh tim yang dibantu oleh 100 personil TNI Yon Unit TNI 201 untuk menangani banjir dan longsor.

Selain itu, Enco mengatakan saat ini penanganan yang dilakukan hanya bersifat tanggap darurat. Pasalnya, anggaran untuk perbaikan infrastruktur yang rusak harus dilakukan dengan sistem lelang tahun depan. "Kerusakan sebetulnya tidak terlalu parah, masih penanganan darurat saja," kata dia.

Menurut Enco, dalam dua bulan terakhir ini, pemerintah sudah mengeluarkan dana tanggap darurat sebesar Rp 240 juta. Enco menambahkan, akan memeriksa lagi titik bencana dan korbannya. Jika ada kerusakan parah, nantinya akan dilakukan perbaikan pasca bencana dan harus lewat prosedur.

Tingginya curah hujan pada Sabtu dan Minggu kemarin menyebabkan banjir dan longsor terjadi di 12 lokasi di Depok. Akibatnya, ribuan rumah terendam air, puluhan rumah rusak, dan empat warga luka-luka karena tertimbun tanah longsor di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Sejumlah titik banjir yang terjadi sejak Sabtu lalu adalah di Perumahan Taman Duta, Jatijajar, Mekar Perdana Abadi Jaya, Komplek Nirmala Mekarsari, Jalan Babon Beji Timur, Bukit Cengkeh, Jalan Koperasi Kelurahan Curug, Jalan Haji Icang Menpora, Perum AURI Cisalak, dan Rajabana. Sementara longsor terjadi di tiga lokasi di Depok, yakni di Jatijajar, Cinere, dan Palsi Gunung Selatan.

Sumber

Wah ternyata banjirnya merata ya, ini Bandung kan dataran tinggi kenapa bisa banjir ya ??

Berduka (S)

ati2 salah urus bisa jadi the next Jakarta, bukannya Bandung itu dataran tinggi ya??? berarti ada yg salah dg salurannya....

Salah Jokowi-Ahok lagi ga nih?Bingung (S)
Susah udah pada kena "Distorted Reality" jd dimana2 ngeliatnya Jokowi trusMalu (S)

Depok = pak Nurmahmudi bukan ya?

duit bwt penanggulangan banjirnx dimakan dada kali...
palagi DR iniy kader partai paling bemokaratCape d...



Quote:Original Posted By Lord.Village â–º

Dalam siaran persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB DR. Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, banjir di Citarum Hulu adalah banjir rutin. "Kerusakan DAS Citarum, sedimentasi sungai, sampah di sungai, berkembangnya permukiman di bantaran sungai, konversi lahan dan sebagainya adalah penyebab banjir Citarum," kata Sutopo.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Kecamatan Cimenyan dan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Longsor menyebabkan 9 rumah rusak berat.

Hingga saat ini Bupati Bandung merasa belum perlu mengeluarkan surat pernyataan darurat. BPBD Bandung dan dinas terkait masih mampu mengatasi bencana dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya.

Selain itu, "Sebagian masyarakat juga sudah terbiasa dengan banjir karena hampir setiap tahun mengalami banjir. Sebagian masyarakat telah beradaptasi dengan bencana yaitu dengan membangun rumah tingkat dan melakukan evakuasi mandiri," ujar Sutopo. (Yus)


udah tau masalahnya kenapa gak diatasinHammer
malah bilang warga udah terbiasa banjirHammer
mungkin emang susah ngatur agar bantaran sungai gak jadi area hunianHammer



Quote:Original Posted By sirndonk â–º
ati2 salah urus bisa jadi the next Jakarta, bukannya Bandung itu dataran tinggi ya??? berarti ada yg salah dg salurannya....



itu kabupaten bukan kota yang artinya bandung pinggiran atau paling ujung di peta





Quote:Original Posted By sirndonk â–º
ati2 salah urus bisa jadi the next Jakarta, bukannya Bandung itu dataran tinggi ya??? berarti ada yg salah dg salurannya....


Makanya itu gan, parah juga ternyata bandung gan..Bingung (S)

wah yang dataran tinggi aja kebanjiran, dataran rendah apalagi. alamnya lg murka nh, gk mau kalah sama keserakahan manusia

bener apa ga tuh gara2 hulunya??
apa ga di cek dulu kondisi drainase kek gimana??


Quote:Original Posted By KolorBerenda â–º
wah yang dataran tinggi aja kebanjiran, dataran rendah apalagi. alamnya lg murka nh, gk mau kalah sama keserakahan manusia


shakehandKarna manusia juga kurang bershabat sama alam.Cool
example: "buang sampah sembarangan"Mad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar